Harian Tangsel.com | Riau-Tokoh Akademisi yang saat ini juga menjadi Pakar Lingkungan Hidup Dr Elviriadi mengaku sangat mengapresiasi tindakan tegas dan cepat Gubernur Riau, Brigadir Jenderal TNI (Purn) H Edy Natar Nasution terkait penindakan dan evaluasi Perusahaan Sawit di Provinsi Riau.

Menurut  Dr.Elv langkah konkret yang diambil oleh Gubernur Riau, H Edy Nasution mengkaji kepatuhan perusahaan merupakan pemikiran yang cerdas dari sosok seorang pemimpin.
“Kita sangat mendukung apa yang dilakukan oleh Gubernur Riau, bapak Edy Natar yang melihat persoalan perusahaan tidak dari satu sisi ekonomi bisnis saja, melainkan juga mencari jalan keluar atas persoalan yang dialami oleh masyarakat terdampak, "tegas putra Meranti itu Kamis (01/02/24).

"Naaah kan akhirnya sewaktu pak Gubernur Edi mengumpulkan perusahaan, ketahuan! Lebih 200 perusahaan tak berijin. Apo nak jadi Wak? Apo tak hancur bumi Melayu hutan gundul, lahan berasap badan ajap. Lelamo temakol pun meloncat kepangkuan cukong sawit illegal sambil bergumam;

Ayam tejerit atas batang
Datang tokek memekik di papan
Ada sawit mintaklah sebatang
Hutan gundul ajablah badan ...kepunan telouw temakol berasaaap laaah," pungkas peneliti gambut yang ikhlas gundul permanen demi hutan Berkey Rohil..


Kepala departemen Restorasi Gambut MN KAHMI itu juga berkomentar, bahwa selama ini perusahaan telah banyak menimbulkan masalah, mulai dari bencana banjir, sungai hancur mandi limbah dan perampasan tanah rakyat.

Sejauh ini, tambah akademisi yang kerap jadi ahli di pengadilan itu, Pemerintah Provinsi maupun Kabupaten/Kota hanya melakukan kegiatan-kegiatan seremonial seperti meninjau lokasi banjir dan memberi
 bantuan. Namun tidak mencari akar masalah kerusakan lingkungan, bencana ekologis dan standard perijinan perusahaan.