Ketua MPR-RI Bambang Soesatyo Ajak Perkuat Soliditas Kebangsaan

Ketua MPR-RI Bambang Soesatyo Ajak Perkuat Soliditas Kebangsaan

Smallest Font
Largest Font

HARIANTANGSEL.COM | Jakarta - Baru-baru ini Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo, menerima  Pengurus Putra-putri TNI AD, AL dan AU (PPPAU, FKPPAL dan HIPAKAD). Dalam kesempatan itu,  Ketua MPR RI Bamsoet mengajak untuk memperkuat Soliditas Kebangsaan. Sebagaimana disunting dari akun sosial beliau.

Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar tersebut  Bambang Soesatyo bersama Persatuan Putra Putri Angkatan Udara (PPPAU) akan menyelenggarakan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI. Setelah sebelumnya juga sudah melakukan sosialisasi Empat Pilar MPR RI bersama Forum Komunikasi Putra Putri Angkatan Laut (FKPPAL), dan Himpunan Putra-Putri Keluarga Angkatan Darat (HIPAKAD).

Setelah diselenggarakan oleh masing-masing organisasi, puncaknya akan diselenggarakan sosialisasi empat pilar MPR RI Gabungan bersama PPPAU, FKPPAL, dan HIPAKAD. Sebagai wujud soliditas kebangsaan, khususnya di masa peralihan kepemimpinan dari Presiden Joko Widodo kepada Presiden Terpilih Prabowo Subianto. 
Mengingat tantangan bangsa ke depan sangat besar, khususnya dari sektor perekonomian yang jika tidak diantisipasi sejak dini bisa mengakibatkan dampak sosial, politik, dan kebangsaan yang besar. 

"Kita tidak bisa menutup mata terhadap mulai derasnya gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat situasi perekonomian dunia yang tidak stabil. Saat ini saja, Konfederasi Serikat Pekerja Nusantara (KSPN) melaporkan sudah ada sekitar 13.800 buruh tekstil terkena PHK dari Januari 2024 hingga awal Juni 2024. Selain itu, setidaknya sudah ada 6 pabrik besar yang tutup dan 4 pabrik besar yang melakukan PHK untuk efisiensi. Sektor ekonomi digital juga turut terkena, Tokopedia telah mengumumkan PHK pada 450 orang karyawannya," ucap Bamsoet usai menerima pengurus PPPAU, FKPPAL, dan HIPAKAD, di Jakarta, Senin (24/6/24).

Hadir antara lain, Ketua Umum HIPAKAD Hariara Tambunan, Ketua Umum FKPPAL Ariadi Kusumadi, dan Ketua Umum PPPAU Fastabiqul Khairat. Hadir juga jajaran FKPPAL antara lain, Tommy Hutape, Imam Pusbaya, Yuni Salviah, Yefta Kaligis dan Andrea. Serta jajaran PPPAU antara lain, Wakil Ketua Umum Dimas Andrew, Wasekjend Dwi Krishna, Wasekjend Mustika Retnowati, dan Ketua Pengurus Daerah Sulawesi Selatan M. Ramdhan.

Ketua DPR RI ke-20 dan mantan Ketua Komisi III DPR RI bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini menjelaskan bahwa, data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, hampir 10 juta atau sekitar 22,25 persen 'Generasi Z', berusia 15-24 tahun berstatus tidak memiliki kegiatan, baik kegiatan di pekerjaan, pendidikan, maupun training/pelatihan.

"Data lain dari Litbang Kompas, jika data Gen Z ditambah kelompok usia 25-29 tahun, maka terdapat 66 persen kalangan muda yang tidak memiliki kegiatan. Artinya, 2 dari 3 kaum muda produktif berusia dibawah 30 tahun justru sedang menganggur atau tidak memiliki kegiatan," Bamsoet memaparkan.

Ketua Dewan Pembina Depinas SOKSI (Ormas Pendiri Partai Golkar) dan Kepala Badan Polhukam KADIN Indonesia ini menerangkan bahwa, derasnya gelombang PHK yang menyebabkan pengangguran, jika tidak disikapi dengan serius dapat dimanfaatkan oleh berbagai pihak yang tidak bertanggung jawab untuk membuat situasi sosial di masyarakat menjadi panas. 

"Peristiwa Mei 1998 mengajarkan kepada kita bahwa gonjang ganjing ekonomi bisa berdampak pada sosial, politik dan berujung pada masalah disintegrasi bangsa," jelasnya.

Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila dan Wakil Ketua Umum FKPPI/Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini menambahkan, Presiden RI Terpilih Prabowo Subianto sudah memiliki berbagai cara dalam menghadapi berbagai persoalan kebangsaan. Langkah tersebut patut didukung oleh berbagai kalangan. Langkah Prabowo tersebut setidaknya terbagi dalam lima langkah.

Pertama, mengenai kualitas hidup masyarakat Indonesia, terutama generasi muda bangsa untuk mendapatkan makanan bergizi dan akses seluasnya terhadap pendidikan. 

Kedua, Ketahanan pangan sebagai pertahanan bangsa Indonesia melalui food safety nets, memastikan Indonesia kuat di bidang pangan. 

Ketiga, diversifikasi segala lini sumber- sumber daya yang ada melalui pemanfaatan teknologi, termasuk teknologi informasi.

Editors Team
Daisy Floren
Daisy Floren
Fiyan Author

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow