Hariantangsel.com | TangselCity - Kabar duka kembali datang dari Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Satu lagi, tokoh pendiri Kota Tangsel tutup usia yaitu, H Suryadi bin Nian bin Saun.

Almarhum meninggal dunia saat dalam perawatan di RS Hermina Ciputat, Selasa (2/1) pukul 02.00 WIB.

Banyak tokoh masyarakat melayat di rumah duka, mulai dari Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie, Wakil Wali Kota Tangsel Pilar Saga Ichsan, para politisi, kepala dinas, Ketua Umum KONI Tangsel Hamka Handaru, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, dan para kolega.

Almarhum tercatat sebagai Caleg DPRD Provinsi Banten dari PPP nomor urut 4. Almarhum juga salah satu politisi ulung putra Tangsel.

Para pelayat mengaku kaget atas meninggalnya H Suryadi. Pasalnya, selama ini almarhum tidak pernah mengeluh sakit. Tiba-tiba mendapat kabar pergi untuk selamanya.

Adik bungsu almarhum, Neneng Hasanah menceritakan, almarhum dirawat sejak enam hari lalu. Hari Minggu jelang tahun baru, Neneng sempat menjenguk  ke rumah sakit sembari memberikan semangat.

"Saat saya datang almarhum sempat melihat saya dalam kondisi terpasang alat bantu pernafasan karena awalnya mengeluh sesak. Saya bilang semangat biar cepet sembuh. Tapi saat itu almarhum melambaikan tangan dua kali," tuturnya.

Keluarga juga sangat terpukul, karena almarhum tidak pernah mengeluh sakit. Almarhum selama hidup menjadi anak yang paling disayang sama orangtua.  Termasuk saat terjun di dunia  politik, sang ibu sangat mendukung.

"Almarhum paling di sayang sama ibu. Makanya saat nyaleg juga selalu didukung. Kalau ibu bilang jangan maju, almarhum juga nggak maju," ujarnya.

Sementara, Hery Sumardi, yang juga salah satu tokoh pendiri Tangsel yang bersama-sama dengan almarhum mendirikan Forum Bersama Membangun Tangerang Selatan (FORMATS), mengaku sangat sedih dengan kabar duka tersebut.

“Sebagai seorang teman saya bersaksi, almarhum orang baik, beliau muslim yang taat dan  sosok idealis. Tegas dan terus terang. Senang berbagi dengan teman,” papar tokoh masyarakat asal Ciputat ini.

Bahkan, Hery mengatakan, Tangsel kini kehilangan sosok yang berani melayangkan kritik terhadap pemerintahan, dan juga seorang yang sangat idealis dalam mencintai Kota Tangsel.

“Almarhum berani menyampaikan hal yang benar walaupun berbeda dengan pejabat pemerintah. Keterusterangan adalah kelebihan almarhum. Tidak pernah bicara di belakang, disampaikan apa adanya walaupun kedengarannya tidak menyenangkan,” paparnya.

Wakil  Wali Kota Tangsel, Pilar Saga Ichsan  menyampaikan masyarakat kota Tangsel  kembali kehilangan satu tokoh pendiri Tangsel.

"Sebelum meninggal dunia juga masih banyak silaturahmi dan banyak mendukung program-program pemerintah daerah Kota Tangsel," tuturnya.

Pilar menambahkan, atas nama Pemerintah Kota Tangsel  mengucapkan turut berduka cita atas wafatnya almarhum. 

“Semoga husnul khatimah,” paparnya.

Tokoh Masyarakat, H Muhammad mengatakan, sangat kehilangan dengan sosok H Suryadi.

“Beliau selalu eksis dengan ciri khasnya yang banyak diperlukan masyarakat dengan ide-ide serta gagasan beliau. Kami sangat kehilangan, kami turut berduka cita, semoga almarhum diterima amal ibadahnya dan diampuni segala dosanya serta keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran oleh Allah SWT," doanya.

Almarhum dimakamkan di tempat pemakaman Poncol depan Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) sekitar beberapa ratus meter dari kediamannya. Ratusan warga mengiringi kepergian terakhir dengan berjuta kenangan bagi seluruh masyarakat. Iringan Doan menggema untuk almarhum semoga amal kebaikannya diterima Allah SWT