Hariantangsel.com | Nasional - Debat perdana Calon Presiden (Capres) perdana Selasa (12/12) di Komisi Pemilihan Umum (KPU) memberikan dampak positif. Hal ini diakui Wakil Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Amarsyah Purba. Dia mengaku puas atas penampilan jagoan­nya di debat perdana menuju kontestasi Pilpres 2024. Pemantauannya, Ganjar-Mahfud on the track di jalur kemenangan. 

“Saya melihatnya sebagai bukti, Ganjar-Mahfud merupakan pasangan calon pemimpin yang mewakili keinginan ma­syarakat,” ujar Amarsyah, dalam keterangan tertulisnya yang diterima Redaksi, ke­marin.

Amarsyah menjelaskan, keya­kinan Ganjar-Mahfud sudah on the track dengan melihat se­jumlah data yang muncul pasca debat perdana Misalnya, stasiun TVOne yang melansir voting le­wat akun media sosialnya, bah­wa duet Ganjar-Mahfud meraih suara hingga 75,55 persen.Jauh meninggalkan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (17,66 persen),dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (2,79 persen).

Kemudian, data Google Analytic yang menggambarkan tone positive dan negative ke­tiga paslon. Data menunjukkan, Ganjar-Mahfud meraih tone posi­tive tertinggi yakni 58,41 persen. Diikuti Anies-Muhaimin (47,14 persen) dan Prabowo-Gibran (31,75 persen).

“Sebaliknya, Anies-Muhaimnin mendapat tone negative tertinggi yakni 29,52 persen, sedangkan Prabowo-Gibran 28,57 persen dan Ganjar-Mahfud 20,53 persen,” sebutnya.

Menilik data tersebut, Amarsyah meyakini, publik dalam acara debat perdana itu me­nyadari jagoannya di Pilpres 2024 itu mewakili mayoritas masyarakat. Terlebih, Ganjar-Mahfud secara personality datang dari latar belakang ke­luarga sederhana, bukan dari kalangan elite.

Amarsyah juga semakin yakin, dukungan publik itu merupakan buah dari program yang ditawar­kannya menuju kontestasi pesta demokrasi. Misalnya, dalam debat, Ganjar menyampaikan solusi atas kemiskinan adalah dengan meningkatkan investasi dan pendidikan.

“Jawaban itu tepat karena mengacu pada apa yang sudah berhasil dikerjakan di Jawa Tengah,” ungkapnya.

Dalam kesempatan ini, Amran mengingatkan, peristiwa di dalam debat capres ketika Prabowo bertanya bagaimana Ganjar menangani masalah kesempatan kerja dan kemiskinan saat dua periode menjabat Gubernur Jawa Tengah.

Pertanyaan itu, membuka kesempatan bagi Ganjar memapar­kan pengalamannya membangun kawasan industri yang ramah kepada para buruh. Sontak, ber­lanjut dengan pembuktian pem­bukaan kesempatan belajar bagi keluarga miskin.

“Setiap keluarga miskin akan mendapat kesem­patan salah seorang anaknya bisa berkuliah di perguruan tinggi,” katanya.

Sementara bagi anak-anak keluarga miskin yang tak mendapat kesempatan belajar di sekolah-sekolah vokasi. Para alumni sekolah vokasi yang dikembangkan Ganjar di Jawa Tengah dahulu, kini banyak bekerja di berbagai industri, baik di dalam maupun di luar negeri.

“Pengalaman seperti itu merupakansalah satu bukti kemampuan Ganjar-Mahfud dalam bekerja, kebetulan kedua pasangan lain belum pernah membuktikannya,” pungkasnya.