Hariantangsel.com | TangselCity - Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) berencana menambah fasilitas pengolahan sampah berteknologi hydrodrive incinerator. Selama ini teknologi tersebut baru diterapkan di salah satu TPST di Kelurahan Parigi, Kecamatan Pondok Aren.

"Saya rasa kalau memang ada lahan-lahan nanti ke depan kita maksimalkan, ini dievaluasi dulu, kita lihat hasilnya seperti apa kalau bagus kita tambah lagi," ujar Pilar Saga Ichsan, Wakil Wali Kota Tangsel.

Pilar mengungkapkan, selain mempertimbangkan lahan, pihaknya juga akan melihat ketersediaan anggaran untuk menambah teknologi serupa di wilayah lain.

Diketahui nilai investasi untuk membuat sistem pengolahan sampah berbasis teknologi hydrodrive incinerator dibutuhkan anggaran sekira Rp 10,5 miliar dan luas lahan sekira 5.000 meter per segi.

"Jika masih ada anggaran kedepan dan masih ada lahan yang bisa dipakai yang ada izinnya untuk pengolahan sampah bisa kita maksimalkan," paparnya.

Lewat teknologi ini, sampah dapat diolah 60 ton per hari. Sehingga dinilai efektif untuk mengatasi persoalan sampah di Kota Tangsel.

Anggota Komisi IV DPRD Kota Tangsel, Alexander Prabu mengatakan, Pemkot Tangsel harus mampu memperbanyak pengelolaan sampah dengan teknologi hydrodrive incinerator.

"Kalau di beberapa tempat ada, bayangan saya kalau setiap kecamatan punya satu saja alat incinerator lumayan kita bisa mengurangi sampah banyak," tuturnya.

Alex mengungkapkan, dengan kebutuhan nilai investasi yang hanya sebesar Rp 10,5 miliar,  APBD Kota Tangsel akan mampu membiayai program tersebut.

"Saya kira memang harus bertahap, yang penting ada upayanya, misalnya setiap tahun APBD dapat (membangun) 2 incinerator. Saya kira bisa dan harus bisa," pungkasnya.