Hariantangsel.com| Ekonomi Bisnis - Memasuki bulan Ramadan, harga sejumlah kebutuhan pokok di pasaran masih ugal-ugalan. Selain beras dan telur yang masih mahal, harga kebutuhan pokok lainnya juga ikutan meroket. Saat ini, harga ayam tembus Rp 43 ribu dan cabe tembus Rp 100 ribu.

Di Pasar Semampir, Kraksaan, Probolinggo, Jawa Timur. Harga ayam mencapai Rp 45 ribu per kilogram. Naik Rp 10 ribu dari harga sebelum Ramadan.

“Awalnya Rp 35 ribu, terus naik jadi Rp 40 ribu. Sekarang sudah Rp 45 ribu,” tutur Hasan si penjual ayam.

Di Pasar Argosari, Gunungkidul, Jawa Tengah, harga ayam naik dari Rp 38 ribu per kg menjadi Rp 40 ribu per kg.

“Meski harga daging ayam potong cukup tinggi, permintaan juga tinggi,” ungkap Sugiarti.

Selain ayam, harga cabe juga masih tinggi. Di Pasar Gudang Tigaraksa, Tangerang, Banten, misalnya. Cabe merah keriting dibanderol Rp 120 ribu per kg dari semula Rp 40 ribu per kg. Sedangkang cabe rawit merah dan cabe rawit hijau naik dari semula Rp 30 ribu per kg menjadi Rp 60 ribu per kg.

Selain cabe, harga bawang merah juga ikut naik. Dari semula Rp 30 ribu menjadi Rp 40 ribu per kg. Begitu juga bawang putih dari Rp 30 ribu menjadi Rp 50 ribu per kg.

“Mungkin karena faktor cuaca. Susah sekarang, pasokan kosong. Kemarin malam saya ke Pasar Induk saja nggak ada cabe,” ungkap Madil, salah satu pedagang.

Kenaikan di sejumlah pasar tradisional tersebut terekam di Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional. Per Selasa, (12/3/2024) harga komoditas pangan seperti daging, gula pasir, minyak goreng, dan telur ayam ras rata-rata nasional mengalami lonjakan harga.

Sebut saja harga ayam ras segar naik signifikan 2,57 persen menjadi Rp 39.900 per kg. Daging sapi kualitas 1 naik 0,69 persen menjadi Rp 139.150 per kg.

Gula pasir kualitas premium dan gula pasir lokal masing-masing meroket, menjadi Rp 18.900 per kg dan Rp 17.800 per kg. Harga telur ayam naik 0,47 persen menjadi Rp 31.900 per kg.

Harga minyak goreng curah terkerek 3,68 persen menjadi Rp 16.900 per kg, minyak goreng kemasan bermerk 1 naik 0,48 persen menjadi Rp 20.850 per kg, dan minyak goreng kemasan bermerk 2 naik 4,65 persen menjadi Rp 20.250 per kg.

Kenapa Ramadan harga sembako makin ugal-ugalan? Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan, kenaikan sejumlah harga sembako sudah terjadi sebelum Ramadan.

Penyebabnya, kata Bhima, karena biaya produksi naik, ditambah permintaan musiman Ramadan. Tak ayal jika harga sembako ugal-ugalan.

Siklus musiman kan memang ada kecenderungan masyarakat impulsif belanja lebih banyak dari kebutuhan. Ini mendorong harga naik,” urai Bhima saat dihubungi, Selasa (12/3/2024) malam.

Ia memprediksi, dalam waktu dekat belum ada tanda-tanda penurunan harga. Bahkan trennya, akan terus naik hingga pasca Lebaran.

Termasuk beras yang katanya akan berangsur turun, nyatakan akan tetap tinggi. Apalagi, panen raya padi di sejumlah daerah terlambat.

Jika tak ingin harga makin ugal-ugalan, Pemerintah harus memaksimalkan peran Satgas Pangan. Salah satunya dengan melakukan tindakan di lapangan.

“Selain itu, berantas mafia pangan yang memanfaatkan situasi untuk tahan pasokan. Untuk Bulog memang perlu terus banjiri pasar dengan beras di gudang,” saran Bhima.

Direktur eksekutif Segara Research Institute Piter Abdullah menganggap biasa kenaikan harga sembako awal Ramadan hingga jelang Lebaran. Penyebab utamanya, permintaan yang tinggi tidak dibarengi pasokan.

“Kenaikan harga ini diperkirakan masih akan terjadi hingga jelang Lebaran. Pemerintah sudah mengantisipasi hal ini dengan menjaga tersedianya supply, termasuk melakukan impor apabila dibutuhkan,” tutur Piter.

Di dunia maya, kenaikan harga sembako yang ugal-ugalan jadi perhatian serius warganet.

Mendapati hal ini, masyarakat mengeluh di sosial media.

“UMKM dan rakyat kecil makin terjepit..” cuit @AdamVelcro.

“Harga telur naik, harga beras juga naik, gaji gak naik-naik ,” timpal @Keteluran.
“Ayam Rp 40 ribu, tulang sapi Rp 120 ribu, daging sapi Rp 170 ribu, nila Rp 35 ribu, patin Rp 28 ribu, udang Rp 25 seperempat kilo, cumi Rp 45 ribu, cane Rp 80 ribu. Duh, mau nggak mau masih dibeli,” sesal @FadhilahIk42447.

“Ih sudah naik lagi? Terakhir beli, Rabu minggu lalu, masih Rp 35 ribu,” sahut @justlikeaegi99.

“Di sini Rp 45 ribu kak, telor Rp 33 ribu. Gila, telor sudah jadi makanan mahal,” ungkap @Arayooniverse.