Hariantangsel.com | Tangerang Selatan - Sempat viral di media sosial, sejumlah mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif (UIN) Hidayatullah Jakarta melakukan aksi unjuk rasa yang berujung penghadangan mobil di depan Kampus UIN Ciputat, Rabu (13/12/2023).

Peserta aksi yang tergabung dalam Serikat Mahasiswa Bertindak itu menuntut Rektor UIN Jakarta Asep Saeupudin untuk turun tangan menyelesaikan sengketa yang terjadi dalam proses Pemilihan Mahasiswa (Pemilwa) 2023 UIN Jakarta. Aksi penghadangan ini sempat menimbulkan kemacetan di Jalan Ir. H. Djuanda, Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel).

Naufal Dzaky, selaku Jenderal Lapangan aksi, mengatakan Rektor selaku pimpinan sivitas akademika juga bertanggung jawab memastikan proses Pemilwa berjalan demokratis.

“Akar permasalahan itu karena ada beberapa pasangan calon (paslon) yang dianggap oleh Komisi Pemilihan Mahasiswa (KPM) tidak lolos berkas dengan alasan yang tidak rasional,” jelas Naufal. Seperti, Naufal melanjutkan, ketentuan foto paslon yang dianggap tidak memenuhi rasio. “Sedangkan itu tidak tertulis di peraturan,” katanya.

Naufal mengkungkapkan, bahwa sebelumnya sudah dilaksanakan beberapa kali audiensi yang berujung pada deadlock.

Ia pun berujar bahwa Wakil Rektor Bidang Kemahasiswan Ali Munhanif, tidak memberikan kebijakan yang efektif untuk menangani permasalahan antar mahasiswa ini.

Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi juga menjelaskan kronologi aksi penghadangan tersebut. “Awalnya kami (aksi) di depan Gedung Rektorat, karena kita cuma ingin ngobrol baik-baik. Tapi Rektor langsung naik mobil dan enggak mau keluar,” tuturnya saat ditemui, Kamis (14/12/2023).

Menurut penjelasan Naufal, mobil rektor itu langsung melaju meninggalkan lokasi sehingga beberapa mahasiswa juga ikut mengejarnya.

Ia pun mengatakan bahwa saat itu rektor akhirnya turun dan mengatakan bahwa pihak rektorat nantinya akan memberikan jawaban. Sedangkan proses Pemilwa terus berjalan.

Naufal melanjutkan tujuan diadakan aksi ini adalah meminta tranparansi terkait proses Pemilwa ini. Ia juga mengamini bahwa aksi itu sempat menimbulkan kemacetan. Namun ia beranggapan tujuan sebuah aksi memang untuk menarik atensi dari masyarakat.

“Mungkin ini bisa dilihat oleh masyarakat, ketidakbecusan Rektor menangani prosesi Pemilwa ini”, tutupnya.

Hingga berita ini ditulis, pihak Komisi Pemilihan Mahasiswa UIN Jakarta 2023, belum membalas konfirmasi dan pertanyaan yang diajukan BantenNews.co.id saat dikonfirmasi lewat pesan Whatsapp dan Direct Message ke akun instagram KPM UIN Jakarta.

Terkait hal ini juga belum ada tanggapan dari pihak UIN Ciputat.